Hutama Karya Beberkan Tiga Kendala Utama Proyek IKN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan krusial dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Hutama Karya (Persero) tidak luput dari tantangan.Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peran penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Hutama Karya (Persero) menghadapi sejumlah tantangan. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan, Adjib Al Hakim, menyebutkan tiga kendala utama dalam proyek ambisius ini dan menjelaskan strategi percepatan yang mereka lakukan agar proyek selesai sesuai target pada 2025.
Lokasi IKN di Kalimantan Timur dikenal memiliki curah hujan yang signifikan. Kondisi ini menjadi hambatan serius, terutama untuk pekerjaan konstruksi yang membutuhkan kondisi kering seperti pengaspalan jalan dan pembangunan struktural. Curah hujan ekstrem tak hanya berpotensi menunda jadwal, tapi juga meningkatkan risiko kerusakan material di lapangan.
Baca Juga : Pembangunan IKN Masuki Fase Kedua, Tender Diumumkan Akhir Juni 2025
Selain itu, kondisi geoteknik di IKN sangat bervariasi, mulai dari tanah lunak hingga area rawa. Ini menyulitkan pembangunan infrastruktur vital seperti jalan tol, gedung, dan bendungan. Hutama Karya memiliki pengalaman serupa saat mengerjakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), di mana anomali tanah dan kontur ekstrem juga menjadi rintangan besar.
Hutama Karya Ungkap Tiga Kendala Utama Proyek IKN
Fleksibilitas Anggaran: Kunci Kelancaran Proyek
Biaya tak terduga, seperti pembebasan lahan atau kenaikan harga material, menuntut manajemen keuangan yang sangat cermat. Hal ini penting untuk memastikan proyek tetap berjalan lancar tanpa mengorbankan kualitas akhir.
Strategi Percepatan Inovatif Hutama Karya
Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, Hutama Karya telah menerapkan serangkaian strategi percepatan yang inovatif dan memanfaatkan teknologi canggih. Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan Building Information Modeling (BIM). Teknologi ini mengintegrasikan desain dan perencanaan proyek secara menyeluruh, meningkatkan efisiensi dan akurasi di setiap tahap pembangunan.
Selain menggunakan BIM, tim proyek juga mengandalkan teknologi mmGPS untuk memastikan presisi tinggi dalam pekerjaan pengaspalan. Teknologi ini memberikan hasil yang terbukti efektif, khususnya pada proyek Jalan Tol IKN Segmen 3A Karangjoang–Kariangau yang kini telah mencapai 100% penyelesaian.
Dengan strategi tersebut, Hutama Karya terus mendorong percepatan penyelesaian proyek IKN. Mereka tetap berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan tepat waktu, meskipun menghadapi tantangan kompleks, terutama dari sisi alam dan pendanaan.
Baca Selengkapnya : Mengapa KPK Menyelidiki Penentuan Kuota Haji 2024
Satu Komentar