Jakarta – Suasana Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, kembali dipadati warga pada Minggu (7/9/2025) pagi. Setelah sempat sepi pasca-demonstrasi yang berujung kericuhan pekan lalu, kini masyarakat terlihat antusias memanfaatkan jalur bebas kendaraan untuk berolahraga dan bersantai.
Baca Juga : Dalang di Balik Rencana Peledakan Bom Molotov di Kampus Unmul Diamankan
Berdasarkan pantauan, area sekitar Bundaran HI dipenuhi oleh warga yang beraktivitas, mulai dari bersepeda, lari, hingga jalan santai. Banyak juga keluarga yang membawa anak-anak mereka untuk menikmati pagi di pusat kota. Kehadiran petugas dari Kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) terlihat berjaga-jaga untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan.
Warga Merasa Lega dan Nyaman
Ramainya CFD pagi ini membawa rasa lega bagi warga. Mardi (52), seorang warga Pesing, Jakarta Barat, mengungkapkan kebahagiaannya melihat kondisi Jakarta kembali kondusif. “Alhamdulillah sudah lega, sudah enak. Sudah kondusif,” ujarnya.
Mardi membandingkan suasana pekan ini dengan CFD minggu lalu, yang menurutnya sangat sepi akibat kekhawatiran masyarakat pasca-demonstrasi. “Kalau minggu lalu memang benar-benar sepi, mungkin orang masih pada takut karena ada demo kan. Tapi ya kalau minggu lalu sepi,” kata Mardi.
Meskipun belum seramai sebelum demo, Mardi menilai keramaian hari ini sudah jauh lebih baik. “Ini lumayan lebih ramai ya, kalau sebelum demo lebih ramai lagi. Pokoknya setelah demo itu aja sepi benar-benar sepi,” tambahnya.
Senada dengan Mardi, Wawan (34) yang bersepeda bersama istrinya dari Tanah Abang, juga merasa aman dan nyaman. “Ya sudah normal lagi ya, ini sudah ramai juga. Tadi sepedahan dari Tanah Abang, ke area HI ini, lumayan lah,” kata Wawan.
Bagi Wawan, yang rutin berolahraga di CFD, kembali normalnya situasi ini sangat berarti. “Ya sudah bisa olahraga dengan aman dan nyaman. Alhamdulillah ya,” sebutnya. Keramaian pagi ini menandai kembalinya ritme normal bagi warga Jakarta yang merindukan ruang publik untuk berekreasi.
