Jakarta – Media sosial di Indonesia (Warga +62) belakangan diramaikan dengan keluhan gejala pernapasan yang masif. Banyak warganet mengeluh mengalami batuk, pilek, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, hingga demam ringan yang sulit membaik, memunculkan kekhawatiran tentang gelombang penyakit musiman atau potensi masalah kesehatan yang lebih besar.
Baca Juga : Maraknya Judi Slot Online di Indonesia: Antara Teknologi, Hukum, dan Dampak Sosial
Komentar seperti, “Kayaknya lagi musim batuk pilek.. suaraku jadi kaya lanang gara-gara batuk 🥸 jaga kesehatan gusy,” dan “Puyeng banget batuk pilek gak sembuh,” membanjiri platform X (sebelumnya Twitter), menunjukkan meluasnya gejala ini di tengah masyarakat.
Dugaan Peningkatan Kasus Influenza dan COVID-19
Menanggapi fenomena ini, para ahli pernapasan menyoroti kemungkinan peningkatan kasus infeksi virus yang umum.
Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), mengatakan bahwa belakangan ini memang banyak pasien yang mengeluhkan gejala menyerupai COVID-19. Meskipun banyak dari mereka tidak melakukan tes PCR untuk konfirmasi, Prof. Erlina mengacu pada data terbatas dan menduga adanya peningkatan kasus.
“Dari data yang terbatas memang terjadi peningkatan keduanya (flu-COVID),” ungkapnya, mengindikasikan bahwa baik virus influenza maupun virus SARS-CoV-2 mungkin sedang aktif beredar.
Pandangan serupa disampaikan oleh spesialis paru, dr. Agus Susanto, SpP(K). Ia membenarkan adanya temuan kasus influenza yang meningkat signifikan belakangan ini. “Ya kalau virus influenza banyak kasus saat ini,” imbuhnya.
Peran Perubahan Cuaca Ekstrem sebagai Pemicu
Mengenai faktor pemicu meluasnya keluhan ini, Prof. Erlina menduga adanya korelasi kuat dengan perubahan cuaca ekstrem.
Indonesia saat ini kerap mengalami kondisi pancaroba atau musim hujan yang tidak menentu. Perubahan suhu dan kelembapan yang drastis selama periode ini menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran virus pernapasan. Selain itu, daya tahan tubuh masyarakat cenderung menurun saat terjadi perubahan cuaca ekstrem, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Imbauan Dokter: Kembali Terapkan Protokol Kesehatan
Mengingat dugaan peningkatan kasus ini, Prof. Erlina mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan kembali menerapkan langkah-langkah pencegahan dasar:
- Memakai masker di tempat ramai atau saat sakit.
- Mencuci tangan secara teratur.
- Segera istirahat dan membatasi interaksi sosial jika mengalami gejala sakit.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan proaktif menjaga kesehatan diri, terutama saat virus pernapasan diperkirakan sedang melonjak.