Penumpang maskapai Scoot dalam penerbangan dari Ipoh, Malaysia, menuju Singapura pada 26 Agustus 2025 lalu dikejutkan dengan kehadiran sosok yang tak biasa. Alih-alih terbang dengan jet pribadi atau pesawat komersial kelas utama, orang nomor satu di Singapura, Presiden Tharman Shanmugaratnam, terlihat menaiki pesawat low-cost carrier (LCC) tersebut
Baca Juga : Harga Emas Antam Terus Meroket: Sentuh Level Tertinggi, Pemicu Apa?
Momen ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial, menunjukkan sorakan dan tepuk tangan meriah dari para penumpang saat menyadari Presiden Tharman berada di dalam pesawat.
Kesederhanaan di Udara
Menurut laporan media lokal, Presiden Tharman terbang dengan Scoot setelah menyelesaikan kunjungan kerja di Ipoh. Sebuah van VIP sempat terlihat di landasan pacu, namun tidak ada yang menyangka bahwa tamu VIP yang datang adalah seorang kepala negara. Presiden Tharman menjadi penumpang terakhir yang naik dan menempati kursi di barisan depan.
Tak lama setelah ia duduk, banyak penumpang yang bersemangat mengabadikan momen tersebut dengan memotret dan merekam. Suasana semakin meriah ketika tepuk tangan riuh terdengar dari bagian belakang pesawat. Merespons hal itu, Presiden Tharman dengan ramah berdiri, berbalik, dan melambaikan tangan kepada para penumpang.
Sebelumnya, surat kabar Sin Chew Daily juga melaporkan bahwa Presiden Tharman dan istrinya, Jane Ittogi, tiba di Ipoh menggunakan penerbangan Scoot pada 25 Agustus. Selama di sana, mereka dijamu oleh Sultan Nazrin Shah dari Perak dan mengunjungi beberapa tempat bersejarah, seperti Old Town White Coffee Experience Centre dan Concubine Lane.
Bukan Kali Pertama Pejabat Singapura Tunjukkan Kesederhanaan
Kejadian ini bukan hal baru. Para pemimpin Singapura memang dikenal kerap menunjukkan kesederhanaan mereka, termasuk dalam urusan transportasi. Pada Oktober 2024 lalu, Perdana Menteri Lawrence Wong juga terlihat terbang dengan maskapai Scoot setelah menghadiri pertemuan ASEAN di Laos.
Fenomena ini mencerminkan budaya kepemimpinan di Singapura yang mengutamakan pragmatisme dan kedekatan dengan rakyat. Tindakan seperti ini tidak hanya menghemat anggaran negara, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang kesetaraan dan pelayanan publik. Hal ini pun disambut positif oleh warga, yang merasa bangga memiliki pemimpin yang bersedia berbagi pengalaman yang sama dengan masyarakatnya.
