Tragedi yang mengejutkan terjadi di Halmahera Timur, Maluku Utara, setelah seorang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS), KLP alias Tiwi (30), ditemukan tewas di rumah dinasnya. Pelaku, Aditya Hanafi (27), yang juga merupakan rekan kerja korban, tidak hanya menghilangkan nyawa Tiwi, tetapi juga melakukan tindakan keji lainnya sebelum akhirnya melangsungkan pesta pernikahan.
Baca Juga : Kejutan dari Toyota: Mobil Hybrid Murah Siap Meluncur di Indonesia?
Motif Pembunuhan: Utang dan Judi Online
Menurut Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya, pembunuhan ini bermula dari motif ekonomi. Aditya Hanafi meminjam uang kepada Tiwi untuk melunasi utang dan bermain judi online. Namun, korban menolak permintaannya, yang memicu kemarahan pelaku.
Tragisnya, Aditya ternyata telah merencanakan aksinya. Ia memiliki duplikat kunci rumah dinas yang ditempati Tiwi bersama teman serumahnya, Almira Fajriyanti Marsaoly. Sejak Rabu, 16 Juli, Aditya diduga telah menyelinap ke rumah dinas tersebut dan bersembunyi di kamar Almira.
“Pelaku sudah berada di rumah korban dan calon istrinya sejak tanggal 16,” ungkap Habiem. “Karena korban tidak mau meminjamkan uang, pelaku melakukan tindakan kejinya.”
Pada malam Jumat, 18 Juli, pelaku mulai melancarkan aksinya. Ia membekap, menutup mulut, dan mengikat tangan korban. Tindakan keji ini dilanjutkan dengan pelecehan dan paksaan agar korban memberikan akses ke rekening pribadinya. Setelah mendapatkan PIN, pelaku langsung menghabisi nyawa korban dengan menggunakan bantal pada Sabtu, 19 Juli, sekitar pukul 05.22 WIT.
Pelaku Kuras Harta Korban Sebelum Menikah
Setelah membunuh Tiwi, Aditya menguras habis rekening korban melalui aplikasi perbankan digital. Ia mengambil uang senilai Rp39 juta dan bahkan mengajukan pinjaman online senilai Rp50 juta menggunakan akun korban.
Ironisnya, setelah melakukan kejahatan ini, Aditya Hanafi langsung pergi ke Ternate untuk melangsungkan pesta pernikahan pada 27 Juli 2025. Yang lebih mengejutkan, Aditya menikahi Almira, teman serumah korban. Almira sendiri diketahui telah mengambil cuti sejak sebelum peristiwa pembunuhan terjadi untuk mempersiapkan pernikahannya.
Penyidikan Masih Berlangsung
Saat ini, pihak kepolisian telah melayangkan surat panggilan kepada Almira untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Namun, hingga saat ini, Almira belum memenuhi panggilan tersebut.
“Kami sudah kirim tim ke Ternate untuk memeriksa istri tersangka. Kami sudah layangkan panggilan sejak tanggal 7, tapi yang bersangkutan belum hadir,” jelas Habiem.
Kasus ini menjadi sorotan tajam karena kebrutalan pelaku yang tidak hanya menghilangkan nyawa, tetapi juga memanfaatkan situasi untuk merampas harta korban, bahkan melangsungkan pernikahan tak lama setelah melakukan aksinya. Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi.