Home / Teknologi / Tiga Miliar Pengguna Aktif: Instagram Tumbuh Gila-gilaan, Samai WhatsApp

Tiga Miliar Pengguna Aktif: Instagram Tumbuh Gila-gilaan, Samai WhatsApp

Tiga Miliar Pengguna Aktif: Instagram Tumbuh Gila-gilaan, Samai WhatsApp

Jakarta – Platform media sosial berbasis visual, Instagram, mengumumkan pencapaian luar biasa dengan menembus angka tiga miliar pengguna aktif bulanan (MAU). Pencapaian monumental ini menjadikan Instagram sejajar dengan ‘saudara’ se-perusahaan Meta lainnya, WhatsApp, yang lebih dulu mencapai angka tersebut pada Mei 2025.

Baca Juga : Gerak Cepat Reformasi Polri: Kapolri Bentuk Tim Transformasi Lebih Dulu dari Komite Presiden

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dan Kepala Instagram, Adam Mosseri. Setelah hampir 15 tahun sejak diluncurkan, Instagram telah menunjukkan pertumbuhan akseleratif yang signifikan, terutama jika dibandingkan dengan angka satu miliar pengguna yang dicapai pada tahun 2018.

Tiga Kunci Sukses Pertumbuhan: DM, Reels, dan Rekomendasi
Dalam video yang dibagikan di akun pribadinya, Adam Mosseri menjelaskan secara gamblang faktor-faktor utama di balik pertumbuhan pesat Instagram dalam beberapa tahun terakhir:

Direct Messages (DM): Interaksi privat antar pengguna melalui pesan langsung menjadi motor penggerak utama. Hal ini menunjukkan pergeseran perilaku pengguna yang makin mengedepankan komunikasi personal.

Reels: Format video pendek yang menjadi respons terhadap popularitas TikTok. Reels telah terbukti berhasil menarik dan mempertahankan perhatian pengguna, menjadikannya salah satu mesin pertumbuhan tercepat.

Rekomendasi Konten: Algoritma yang cerdas dalam menyajikan konten dari akun yang belum diikuti pengguna (recommended content) berhasil memperluas jangkauan dan waktu yang dihabiskan di aplikasi.

“Hampir semua pertumbuhan kami didorong oleh DM, Reels, dan rekomendasi,” ujar Mosseri. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa fokus pengembangan produk dalam beberapa bulan ke depan akan diarahkan sepenuhnya ke tiga area tersebut.

Perombakan Besar di Antarmuka Aplikasi
Untuk mendukung strategi pertumbuhan ini, Instagram merencanakan sejumlah perubahan signifikan pada tampilan dan fitur inti aplikasinya:

  1. Personalisasi Algoritma Reels
    Mosseri mengungkapkan bahwa Instagram akan menguji coba cara baru bagi pengguna untuk memodifikasi algoritma yang merekomendasikan konten di Reels.

Dalam tangkapan layar versi awal yang dibagikan, pengguna akan dapat memilih topik-topik video Reels yang disukai.

Fitur kontrol algoritma ini diharapkan akan diperluas ke feed utama di masa mendatang, memberikan pengguna lebih banyak kendali atas apa yang mereka lihat.

  1. Prioritas Akses DM
    Demi mempermudah akses ke fitur komunikasi paling aktif, Instagram berencana mengubah tata letak bilah navigasi (navigation bar) di bagian bawah aplikasi.

Tombol upload konten yang ikonnya bergambar ‘tanda tambah (+)’ dan terletak di bagian tengah, kemungkinan besar akan diganti dengan tombol untuk membuka DM.

Perubahan ini menunjukkan komitmen Instagram untuk memprioritaskan komunikasi personal dan menjadikannya sebagai fungsi yang paling mudah dijangkau.

  1. Uji Coba Default Reels
    Dalam langkah strategis untuk memaksimalkan dominasinya di pasar video pendek, terutama di wilayah tertentu, Instagram akan melakukan uji coba di India dan Korea Selatan. Uji coba ini memungkinkan pengguna untuk menjadikan Reels sebagai feed utama (default) saat membuka aplikasi.

Langkah ini dianggap sangat strategis di India, mengingat pemblokiran TikTok masih berlaku di negara tersebut, memberikan Instagram peluang emas untuk merebut pangsa pasar secara permanen.

Dengan fokus pada komunikasi privat yang didukung DM, serta dominasi konten video pendek melalui Reels dan personalisasi rekomendasi, Instagram bertekad untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia.

Bagaimana menurut Anda, apakah perubahan fokus ke DM dan Reels akan membuat pengalaman menggunakan Instagram menjadi lebih baik atau malah terasa seperti ‘aplikasi yang berbeda’?

Tag: